Kawasan
Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area, AFTA) adalah sebuah
persetujuan oleh ASEAN mengenai
sektor produksi lokal di seluruh negara ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan
daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN
dan untuk menarik investasi asing langsung ke ASEAN.
Sebagai
generasi muda, kita perlu merubah mental dan cara pandang dalam menghadapi
perdagangan bebas di negara-negara kawasan. Sebab, tak hanya anggota ASEAN,
negara maju lain juga ikut serta di dalamnya. Jangan kita lihat hal ini sebagai
ancaman, tapi juga lihat sebagai peluang misalnya dalam aspek sosial dan budaya.
Salah satunya memadukan intelektualitas, kreatifitas dan
teknologi dengan warisan kebudayaan Indonesia yang pada intinya kita mengekspor
budaya kita ke negara lain. Sebagai contoh kita bisa membuat film animasi
berkarakter asli Indonesia, misalnya Sangkuriang, Malin Kundang, Siti Nurbaya,
yang dapat diperkenalkan ke dunia barat. Kemudian peragaan busana batik dan
songket di kancah internasional, perlombaan memasak resep asli Indonesia dalam
festival internasional, mempromosikan destinasi cantik dalam negeri, hingga
pengenalan bahasa pemersatu bangsa yaitu bahasa Indonesia ke
institusi-institusi mancanegara.
Selain bahasa Indonesia, ada banyak bahasa-bahasa daerah
yang ada di Indonesia karena banyaknya suku bangsa. Dari hal itu kita bisa
memperkenalkan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari dalam beraktivitas.
Kita bisa tunjukkan bahwa Indonesia ini beragam suku, beragam bahasa, namun
jika kami dipersatukan, bahasa pemersatu akan tetap selalu dijunjung yaitu
bahasa Indonesia.
Disamping aspek sosial dan budaya juga
aspek yang utama adalah dalam bidang kewirausahaan. Generasi
muda bisa membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan usaha sendiri
(selagi mahasiswa), mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk
meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa
mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan salah satu tonggak
keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang keberlanjutan negara.
Sebenarnya kita bisa melakukan berbagai
hal, misalnya saja Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia aktif mewadahi
semacam forum anak muda di tingkat regional ASEAN yang membahas isu-isu pada
tiga pilar utama serta ide-ide akan solusinya. Membuat kompetisi sains dan
teknologi bagi pelajar dan mahasiswa, agar dapat bersaing di era milenium ini.
Adakan parlemen pemuda yang membahas inovasi kreatifitas berwirausaha, karena
melalui wirausaha kita dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan sejati dan pada
akhirnya berguna bagi kemajuan bangsa dan negara.